Pages

Jumat, 06 Juni 2014

Belajar Untuk Mendahului


Belajar Untuk Mendahului          
Oleh: La Arcan
Ketua Umum HMI Komisariat Bulan Sabit Kendari

Aku ingin belajar untuk mencintai, tapi kadang aku tidak bisa memahami substansi cinta itu. Apa cinta tidak perlu dipahami. Kadang aku bertanya pada diriku sendiri, ku harus bagaimana. Ku ingin dalam hidup saya penuh dengan cinta, tapi kadang tidak sepenuhnya aku bisa memberi pemahaman kepada orang lain, apa aku harus diam. kayaknya tidak, aku harus belajar mencintai supaya aku dicintai, tapi bukan tujuan hati untuk dicintai tapi yang menjadi tujuan hidup saya adalah mencintai, biar orang bilang apa asal hidup ini indah. Keindahan hidup bukan di ukur dari orang tetapi keindahan diri dan hidup diukur dari termotifasinya diri sehingga diri menuju kealam yang lebih sempurna. Tapi kadang aku berpikir tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Tapi kemudian apa salahnya aku harus menjadi yang terbaik bagi manusia lainnya. Mungkin hanya level ini yang bisa aku harus kejar dan kejar. Karena aku hanya manusia biasa yang diciptakan dan dilahirkan untuk manusia lain. tapi kadang aku berpikir sementara orang lain kemungkinan belum dia pikirkan . Apakah saya orang aneh. Agaknya bukan ya, bagi saya yang sering dijuluki orang aneh. Saya bungkam seribu bahasa terhadap vonis itu, tapi biarlah hanya tuhanlah yang tahu semua itu. Apa saya ditakdirikan untuk kemudian menjadi orang aneh, mungkin bagi saya sebagai orang aneh akan menjawab tidak. dengan keanehan ini aku ingin menjadi manusia yang luar biasa daripada manusia luar biasa atau manusia biasa. Salahkah aku kalau aku menjadi manusia yang luar biasa. jawabannya adalah tidak. saya mengutip firman Allah SWT dalam Al-Quran yang artinya: Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang bisa merubah nasibnya itu. (Surah Ar-Ra'ad ayat:11). Kalau memang seperti itu saya harus belajar dan belajar untuk kemudian aku bisa memahami dan mengetahui fungsi saya sebagai khalifah dipermukaan bumi yang penuh dengan fatarmogana ini. Aku ingin melupakan semua yang notabenenya akan menghancurkan keislaman saya sebagai umat islam. tapi itu hanya sekedar kata-kata. ku belajar untuk mengaktualisasikan apa yang menjadi keinginan saya yang barbaur islam. memang gampan-gampang sulit. tapi apasalahnya aku belajar merubah diri menju kesempurnaan yang hakiki. Aku selau berdoa kepada Allah SWT untuk menjadi yang terbaik dalam hidup ini sehingga akan terbentuk profetik diri, manusia (masyarakat), Alam, dan kemudian akan terbinanya ridho Allah SWT sebagai represintasi kita khalilfah dipermukaan bumi ini.
Mendahului memang lebih baik dari pada,didahului, karena dalam hidup ini penuh dengan tingkat kompetensi, siapa cepat maka dia yang dapat. tetapi bukan cepat yg yang tidak tepat melainkan cepat, tepat terus kemudian dapat. memang dalam hdup ini, kita tidak berkepentingan untuk mendahului orang lain, akan tetapi kita sendiri juga yang harus menyadari bahwa hidup ini harus lebih tanggap dan cepat dalam hal meraih kesempatan dan peluang keberhasilan dan kemengan hidup, sebab, jika kita hanya berdiam diri, tidak cepat - cepat menangkap kesempatan itu, maka jangan salah jika orng lainlah yang justru kemudian mengambilnya. Makanya, mendahului lebih baik daripada nantinya kita sendiri yang kecewa lantaran didahului oleh orang lain. janganlah hanya mendahului, tetapi kita juga harus bisa untuk melampaui diri kita sendri, yakni dngn tetap mempertahankan apa yang kita yakini dgn tetap memosisikan diri kita pada posisi yang tegas dan selalu mau berusaha melalui pikiran - pikiran yg positif. Bahkan, jika perlu kita mencetak sejarah dengan cara membuat dan memcahkan rekor kita sendiri, sehingga kita dpt melampaui hari kemarin dgn hari ini. Lebih cept lebih baik, lanjutkan karena kita YAKUSA, bahwa kita adlah orang-orang yang memliki kepedulian tinggi terhadap diri kita sendiri dan perubahan-perubahan yang signifikan.
"Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului orang lain , tetapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendri, dan untuk melampaui hari kemarin dgn hari ini" (La Arcan )